Pengendalian perangkat keras dilakukan dengan tujuan secara khusus untuk memperkuat keandalan sistem komputer serta secara umum untuk meningkatkan kadar pengendalian sistem secara menyeluruh. Pengendalian ini pada umumnya sudah merupakan bentuk pengendalian melekat yang sudah dirancang sebelumnya oleh produsen perangkat keras komputer itu sendiri. Beberapa jenis pengendalian perangkat keras tersebut antara lain adalah
1. Echo chek
1. Echo chek
Merupakan suatu mekanisme pengendalian perangkat keras untuk meyakinkan bahwa transmisi data ke sarana output telah dilakukan dengan baik oleh komputer. Pengecekan dilakukan dengan cara membandingkan sinyal yang dikirimkan kembali ke komputer dari peralatan output dengan data yang semula dikirim.
2. Parity chek atau cek paritas
Merupakan bentuk pengendalian atas kebenaran karakter yang terekam ke dalam sistem komputer. Peralatan cek pritas didesain untuk menambahkan bit 1 dimana perlu pada karakter (kumpulan bit) sehingga setiap karakter terbentuk dari jumlah bit yang genap atau ganjil. Dalam cek paritas ganjil, maka semua karakter yang ada akan diganjilkan bitnya. Sedangkan pada cek paritas genap maka semua karakter yang ada akan digenapkan jumlah bitnya.
3. Read after write check
Tujuan dari pengecekan ini adalah untuk meyakinkan bahwa data yang telah direkam ke media simpanan luar telah terekam dengan baik dan benar. Untuk mengetahui hal ini setelah data direkam maka dibaca kembali utnuk dibandingkan dengan data yang direkamkan, kalau sama verarti telah terekam dengan benar.
4. Dual read check
Tujuan dari pengecekan ini adalah untuk meyakinkan apakah data yang teah dibaca telah dibaca dengan benar. Untuk makdud ini data yang dibaca, dibaca sekali lagi dan dibandingkan keduanya, bila sama berarti telah dibaca dengan benar tanpa kesalahan.
5. Validity check
Tujuan dari pengecekan ini adalah meyakinkan bahwa data telah dikodekan dengan benar. Pada sistem komputer, angka dan karakter diwakili dengan suatu kode komputer dalam bentuk digit biner (binary digital). Bila data akan dikirimkan atau diterima dari alat alat lainya, kemungkinan kode yang digunakan oleh alay satu dengan lainya berbeda. Bila kodenya berbeda maka data yang diterima harus dikodekan kembali sesuai dengan kode yang dipergunakan oleh alat tersebut. Hasil pengkodean tersebut harus sah dan harus sesuai dengan alat penerimanya, maka dapat dikatakan alat penerima tersebut tidak kompatibel dengan alat pengirimnya.
SUMBER :
http://damasburnaman21.blogspot.co.id/2017/10/pengendalian-perangkat-keras.html
http://diyarblablablap.blogspot.co.id/2012/06/pengendalian-perangkat-keras.html
http://damasburnaman21.blogspot.co.id/2017/10/pengendalian-perangkat-keras.html
http://diyarblablablap.blogspot.co.id/2012/06/pengendalian-perangkat-keras.html
Komentar
Posting Komentar